PENGUMUMAN HASIL PILPRES 22 JULI INDONESIA . ini memang sangat di nanti-nanti oleh rakyat indonseia bagi orang yang menpercayai kandidatnya lebih hak dan ternyata tidak menang dalam pilpres 22 juli yang di langsungkan 9 juli nani tentunya akan kecewa . atau tidak kecewa terpaksa kecewa karena telah banyak berhutang jasa bagi kepala-kepala tim sukses .
Permainan uang memang tak selamanya mulus namun yang paling ironis bisa menimbulkan tingkat anakis pedang terhunus sebab permainan uang sudah jelas permainan kotor . Sebaiknya budaya ini sedikit-demi sedikit dihilangkan iklas meminpin dan ikhlas memilih di tingkatkan sehingga sipapun yang menang tidak menjadi masalah .
Dalam maslah pilpres siapaun yang menang itu adalah pilihan terbanyak atau pilihan terpintar sehingga yang kalah tak seharunya anarkis dan yang menang tak boleh menggencet yang kalah apalai memojokkan semata . Sebab kita harus pegang teguh semboyan Negara kita "Binneka Tunggal Ika "
Para pejabat yabg haus tahta dan kekuasan juga seharusnya tidak mempedulikan campur tangan asing sehingga menjadikan mereka primer kemajuan indonesia sebab apa artinya indonesia jadi negara terkaya dan adidaya kalau penghuninya bukan di nikamti oleh pribumi sendiri . rakyat pribumi yang miskin hanya tinggal di jomberan di rel dan juga di bawah jembatan sedangkan asing si mata sipit , mata bule dll yang menduduki plat juga hasil bumi indonesia .
Jika kita punya semboya walau berbeda tetap bersatu setidaknya kita harus memikirkan sahabat kita sehingga hasil bumi tidak di oper keuar negri dan rakyat pribumi yang miskin kita ayomi .
Kembali lagi kepda topik asal kekerasan yang diperediksakan diesok hari ini kuti dari sebuah penyataan Kapolri Jendral Sutarman mengatakan Jakarta dan kota-kota besar lainnya memiliki potensi paling besar untuk terjadi kotijensi.
Pasalnya, kondisi penghitungan suara Pilpres berbeda dengan penghitungan suara Pileg kemarin yang justru krusial di beberapa daerah seperti Aceh, Papua, dan Sulteng.
"Apalagi Jakarta karena kan penghitungan suara akhir ada di Jakarta dan yang kita saksikan bersama kedua belah pihak saling mengklaim kemenangan," ujarnya, Jumat (18/7/2014).
Kendati demikian, Sutarman mengimbau kepada seluruh masyarakat agar percaya kepada KPU atas segala proses penghitungan dan keputusan suara Pilpres.
Kendati demikian, pihaknya, kata Sutarman, akan tetap mengawasi segala proses penghitungan dan juga independensi KPU agar tidak berpihak kepada salah satu pihak.
"Agar KPU betul-betul independen dan yang dihitung itu suara murni dari masyarakat. Sehingga tidak ada penggelembungan suara, rekayasa, dan segala macem harus kita awasi semuanya," paparnya.
Inpormasi ini penting anda ketahi agar bisa menyeiapakan mental anda jika anda ingin ke jakarta dan kota besar lainnya sebaiknya urungkan niat mu agar tidak jadi korban komplik . bukan anda sasaran namun serring kali mangsa menjadikan yang bukan sasaran korba .
0 komentar :
Posting Komentar